Pedagang Jalan Bosih Raya: Kami Mohon Kebijakan Plt. Bupati Bekasi Untuk Tunda Penggusuran

Redaksi

hipakad63.news| Kabupaten Bekasi — Rencana penggusuran yang disampaikan lewat beberapa lembar surat yang ditandatangani Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dodo Hendro Rosika, S.IP, MM terhadap bangunan para pedagang (warung,red) yang berada di sepanjang Jalan Bosih Raya, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung membuat beberapa pedagang terpaksa membongkar bangunan-nya sendiri. Namun ada juga sejumlah pedagang yang masih tetap bertahan.

Terkait hal itu, mewakili para pedagang, Sofyan Nurhadi atau sapaan akrabnya Pian, langsung menemui dan berbicara kepada Kepala Seksi Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh), Mulnadiantoro Sopiandi,S.Ap seusai memimpin apel di ruas jalan atas yang bersebelahan dengan under pass Cibitung.

Dalam pertemuan tersebut, Pian memohon kebijaksanaan dari Bapak-bapak Satpol PP, anggota TNI dan Polri untuk menunda pelaksanaan penggusuran bangunan yang akan dilakukan pada hari ini, Kamis (31/03/2022).

“Memang lahan yang kami tempati dan dijadikan bangunan ini adalah milik negara, tapi dengan sangat… kiranya kepada Bapak-bapak yang saya hormati ini… tolong dengar suara kami,” ujar Pian.

Pian berharap, untuk penggusuran itu… diberikan waktu sampai habis lebaran tahun ini. Karena bila dilaksanakan “hari ini”, para pedagang mau cari makan di mana?

“Kami selaku warga masyarakat asli Cibitung ini menyadari dan pastikan turut mendukung segala program pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi ini, kami juga telah dua kali bersurat guna menyampaikan permohonan kepada Plt. Bupati Bekasi, Bapak H. Marjuki agar sudi kiranya memberi kami sedikit waktu untuk berdagang di sini hingga usai Idul Fitri 1443 H,” jelas Pian.

Selanjutnya Pian memperlihatkan arsip kedua surat yang telah dikirimnya kepada Plt. Bupati Bekasi yang ditanda tanganinya bersama seluruh Pedagang yang ada disepanjang Jalan Bosih Raya tersebut kepada Mulnadiantoro.

Selain meminta kebijaksanaan kepada Plt. Bupati Bekasi, para pelaku usaha kerakyatan ini juga telah bersurat dan meminta bantuan kepada Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, B.N. Holik Qodratullah agar menyampaikan aspirasi mereka tersebut.

Menanggapi hal itu Mulnadiantoro Sopiandi mengatakan, saat ini semua aspirasi para pedagang ditampung dan segera mungkin disampaikan kepada pimpinannya.

“Karena saya bukan pengambil kebijakan, apa yang disampaikan Bapak-bapak (para pedagang,red) akan disampaikan kepada pimpinan,” pungkasnya, seraya membubarkan diri.

Masih di tempat yang sama, Pian menjelaskan kepada awak media, bahwa para pedagang sudah ketakutan, apalagi banyak anggota kepolisian pada lewat berseliweran. Jadi tambah membuat… para pedagang ketakutan.

Salah satu pedagang asal Madura yang berhasil diwawancarai awak media mencurahkan isi hatinya, sebut saja Suleha (35) atau biasa dipanggil Leha.

Leha menuturkan, warung yang akan digusur ini untuk mencari makan sehari-hari keluarga mereka, dan anaknya pun masih ada yang masih sekolah.

“Tolong beri saya waktu sehabis lebaran, agar saya juga bisa mengais rezeki dari warung ini untuk beli baju lebaran buat anak-anak kami nanti,” pintanya, dengan ditemani anaknya yang berlinang air mata.

Penulis: BhlEditor: H63N