Hipakad63.news Kota Bekasi-
Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi menyampaikan laporan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait klarifikasi data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).
Pikobar mengeluarkan data dimana Kota Bekasi menempati posisi pertama dengan jumlah penambahan kasus sebanyak 757 sebagai Kota/Kabupaten dengan penambahan positif terbanyak seminggu terakhir periode 24-30 Mei 2021.
BACA JUGA : Dinkes Kota Bekasi Jelaskan Kasus Anak Covid-19 Sejak Pandemi hingga Trend Kenaikan Pasca Lebaran
Berkenaan dengan hal tersebut, disampaikan sebagai berikut:
1. Pemerintah Kota Bekasi memiliki keterbatasan dalam mengakses data Allrecord
2. Pemerintah Kota Bekasi selalu mendapatkan informasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait Covid-19 di Kota Bekasi namun informasi tersebut tidak selalu tersajikan secara real time
3. Pemerintah Kota Bekasi telah melakukan verifikasi data yang diinfokan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan data yang dikonsolidasikan telah sesuai, namun dilihat dari data Kota/Kabupaten dengan Penambahan Positif Terbanyak Seminggu Terakhir Periode 24-30 Mei 2021 yang telah terinfokan di Pikobar berbeda dengan data yang sudah diverifikasi oleh Pemerintah Kota Bekasi.
4. Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi terhadap Penambahan Positif Terbanyak Seminggu Terakhir Periode 24-30 Mei 2021 berjumlah 519 orang sementara di data Pikobar terdapat 757 orang. (Data terlampir perbedaan input data harian Pikobar , Allrecord dan data harian Kota Bekasi)
5. Terkait kesenjangan data tersebut, Pemerintah Kota Bekasi akan segera melakukan verifikasi dan mohon agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
6. Berdasarkan hasil vidcon dengan Gubernur Jawa Barat, Senin tanggal 31 Mei 2021, Kota Bekasi untuk kasus konfirmasi berada pada urutan ke-13 di Jawa Barat untuk kasus aktif dengan angka resiko sedang dengan skor 2,10.