Warga Perumahan Villa Mutiara Jaya Cibitung Panik, Hari Gini Kok Masih Kebanjiran?

Redaksi

hipakad63.news| Kabupaten Bekasi — Hujan gerimis hanya sesaat sore itu di wilayah Desa Wanajaya dan Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Namun menjelang senja, permukaan air Kali Sadang sudah meluap hingga ke jalanan Perumahan Villa mutiara Jaya Cibitung, Selasa (5/04/2022).

Sebagian besar warga Panik, selain mengamani barang-barang elektronik dan perlengkapan rumah tangga dari air yang terus memasuki tempat tinggal warga Blok M, Blok N dan Blok L. Masyarakat juga cepat-cepat mengeluarkan sepeda motor dan mobil mereka ke dataran yang lebih tinggi, baik di perkampungan terdekat maupun ke fly over Tol Cibitung-Cilincing yang berada dekat dengan SMA Negeri 1 Cibitung.

“Waduh, kami kebanjiran lagi mas! Baru hujan sebentar, Perumahan Villa Mutiara Jaya Cibitung ini sudah Kebanjiran lagi, bagaimana kalau hujannya lama ya?” tanya Agus, warga RW.10 Desa Wanajaya kepada Bahal.

Agus menduga, Perumahan Villa Mutiara kebanjiran disebabkan terhambatnya aliran air di kedua Pilar Jembatan Pasar Rengas yang banyak tersangkutnya sampah batang pepohonan dan sampah dari rumah tangga serta sampah yang dilempar oknum pedagang yang membuang sampahnya ke Kali Sadang tersebut.

“Dugaan saya banyaknya tumpukan sampah yang tertahan di kedua Pilar atau Pier Jembatan Beton Pasar Rengas itu yang jadi penyebab aliran air Kali Sadang yang melalui Kelurahan Wanasari dan Desa Wanajaya menuju Kali CBL terhambat, dengan debit air yang sangat besar dari Kelurahan Telaga Asih membuat air naik memasuki area Perumahan Villa Mutiara Jaya Cibitung ini, Khususnya di Blok M, N dan Blok L,” lanjut Agus.

Kondisi air mengalami peningkatan kisaran jam 20:00WIB, ketinggian air di jalanan perumahan sekitar 70 Cm hingga 100 Cm (dekat jembatan).

Yanto dan kawan kawan, warga RW.007 Desa Wanajaya yang ditemui awak media saat memantau aliran air Kali Sadang di sekitar Jembatan yang hampir seluruh konstruksinya mulai tertutup air, menahan warga yang hendak menyebrang. Karena dikhawatirkan, terbawa arus air yang kencang, dipatuk ular dan lain sebagainya.

“Sementara ini, bagi warga yang hendak menyebrangi jembatan kami tahan. Apapun alasannya. Mana tahu, kalau dia terbawa arus yang kencang dan dia ga bisa berenang, kita juga yang disalahkan nantinya,” tandas Yanto.

Hingga pukul 23:30 WIB air di Perumahan mulai surut. Yanto dan kawan-kawan pun mulai bersih-bersih rumahnya paskah kebanjiran.

“Kami berharap kepada Plt. Bupati Bekasi, H. Akhmad Marjuki, SE dan Camat Cibitung, Encun Sunarto, SE, MM agar membantu kami mengatasi banjir agar tidak terulang lagi. Sesuai dengan singkatan pada banner yang ditempel di depan Kantor Kecamatan Cibitung itu, berAKHLAK,” pungkasnya.

Penulis: BhlEditor: H63N