Jurnalis Karawang Boikot Pemberitaan Pemda.

Redaksi

Hipakad63.news | Karawang –

Berawal dari kasus dugaan penghinaan terhadap profesi wartawan yang dilakukan terlapor netizen facebook Momo Dhio Alief, Forum Jurnalis Karawang (FJK) akhirnya bersepakat untuk melakukan boikot atas pemberitaan-pemberitaan Pemda Karawang.

Hal ini menyusul adanya kasus Momo Dhio Alief yang berujung penilaian oleh para awak jurnalis, bahwa Pemda Karawang ‘antikritik’ melalui pemberitaan-pemberitaan di media massa.

Sikap Pemda Karawang melalui oknum-oknum orang suruhan penguasa dianggap berlebihan, ketika dikritik tentang adanya pengadaan mobil dinas baru Bupati dan Wakil Bupati Karawang ditengah kesusahan masyarakat di masa pandemi covid-19.

“Ini kesepakatan kawan-kawan semua yang ada di FJK. Intinya, perjuangan tetap akan kita lanjutkan. Jangan sampai ke depan profesi kita terus di-leceh-kan ketika kasus Momo Dhio Alief ini dianggap sepele,” tutur Ketua FJK, Rudi Setiawan, disela-sela rapat FJK, Jumat (1/10/2021).

Pada hal lain, para kuli tinta yang tergabung dalam FJK ini juga bersepakat akan terus mengawal pelaporan kasus Momo Dhio Alief sampai selesai.

“Kita akan terus komunikasi intens dengan pengacara dan penyidik Polres Karawang tentang sampai sejauh mana kasus Momo Dhio Alief ini,” kata Rudi.

Ditegaskan Rudi, FJK tidak akan menggunakan cara-cara pragmatis dan oportunis di dalam menyikapi persoalan yang sedang dihadapi. Sehingga ia menghimbau kepada semua anggota FJK, agar tidak termakan rayuan gombal segelintir oknum yang mencoba melakukan penyelesaian atas persoalan ini dengan cara-cara murahan dan rendah-an.

“Semuanya tetap akan satu instruksi. Jika ada rayuan-rayuan tidak jelas, abaikan saja. Karena persoalan ini pertaruhan-nya adalah harga diri kita sebagai insan pers,” tandas Rudi.*