Hipakad63.News I PANGANDARAN –
Pilkades biasa disebut dengan Pemilihan Kuwu atau Lurah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat digelar secara bersama di beberapa Desa pada 28 Juli 2022 yang akan datang.
Pemilihan Kepala Desa ( Pilkades ) atau sebutan lainnya merupakan proses demokrasi untuk menentukan Pimpinan di setiap Desa dengan harapan kandidat terpilih mampu memegang tampuk kepemimpinan di tingkat Desa.
Pilkades di Kabupaten Pangandaran yang akan digelar serentak pada tanggal 28 Juli mendatang, khususnya desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya merupakan pilkades yang paling unik. Pasalnya 2 (dua) calon kepala desa yang bertarung antara Ibu dan anak, hal ini jarang terjadi.
Pencalonan ini merupakan kali pertama ada di desa tersebut bahkan di Kabupaten Pangandaran, mereka berdua.adalah, anak lelaki dengan Ibu kandungnya siap ber-kompetisi dalam ajang Pilkades di desanya.
Tentunya mengundang berbagai reaksi dari masyarakat. Pilkades serentak yang akan di gelar 28 Juli mendatang , sekarang memasuki tahapan penetapan nomor urut. Minggu, 17 Juli 2022.
Tepat pada pukul 10.00 telah di tetapkan Calon Kepala Desa yang akan di pilih pada 28 juli mendatang, acara berlangsung di Aula Desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran.
Hadiri dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD dari Praksi PPP H. Asikin , Kapolsek, Danramil, Camat Mangunjaya, serta masyarakat Desa Jangraga. Dengan hasil : Calon Nomor Urut 1 Feri Keptina (Anak) dan Nomor Urut 2 Deni Herlina, (Ibu) Pasangan ibu dan anak ini siap maju di Pilkades Desa Jangraga.
Melalui Kabag Ops Dodi. Kapolres Pangandaran dalam sambutannya menghimbau untuk selalu menjaga kondusifitas dan menjunjung tinggi sikap sportif karena bagaimanapun ada yang kalah dan ada yang menang, mudah mudahan terwujud masyarakat yang tentram aman dan damai,” katanya.
Sementara ketua panitia pilkades H. Darsono ke awak media mengatakan, ini memang baru pertama terjadi anak dan ibu mencalonkan sebagai calon Kepala Desa, tetapi apapun itu kami panitia sudah berusaha mensosialisasikan kepada masyarakat jauh jauh hari terutama pada tahapan penerimaan bakal calon, baik itu melalui tarling pada bulan Rhomadon lalu atau pun sosialisasi langsung ke masyarakat Desa Jangraga dan hasil nya kondusif, “kata Darsono.
Panitia menambahkan boleh-boleh saja karena hak masyarakat baik itu ibu dan anak atau pun suami istri untuk mencalonkan diri menjadi kandidat calon kepala desa,”imbuhnya.
Hanya satu harapan kami siapapun itu yang terpilih akan membawa Desa Jangraga ke arah yang lebih baik,”ungkap Darsono ke awak media. (HIPAKAD63.NEWS)
Download aplikasi berita 👇🏻
https://hipakad63.news
