Hipakad63,news |Bandung –
Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin menjamin tidak ada kebocoran data dari aplikasi Peduli Lindungi.
Keamanan data pengguna aplikasi Peduli Lindungi menjadi perhatian setelah adanya dugaan kebocoran data pribadi pengguna e-Hac yang menyimpan data Personally Identifiable Information (PII), detail kontak, riwayat kesehatan, hasil tes Covid-19 dan data lainnya rentan disalahgunakan.
“Dari komisi I jelas ya, kami bermitra dengan Menkominfo, dan Menkominfo sendiri sudah menjelaskan tidak ada kebocoran data di Peduli Lindungi, kalau e-Hac itu ada, tapi e-Hac sekarang sudah masuk ke dalam paket Peduli Lindungi, jadi sudah Inheren,” ujar Nurul Arifin di sela vaksinasi di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Senin (27/9/2021).
Dari hasil rapat kerja bersama Kementerian komunikasi dan Informasi, kata Nurul, pihak Kementerian menjamin keamanan data pengguna aplikasi Peduli Lindungi.
“Nah, sekarang Peduli Lindungi Pemerintah menjamin betul keamanan datanya, karena itu sangat vital sekali buat kita dan negara ini, tentunya,” katanya.
Meski begitu, pihaknya mengaku tetap bakal melakukan pengawasan. Apalagi, saat ini aplikasi PeduliLindungi akan diterapkan sebagai syarat di berbagai sektor dan kegiatan masyarakat seperti pendidikan, olahraga, mal, dan seni budaya seperti tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 Tahun 2021.
“Jelas, kami di Komisi I melakukan pengawasan dan terus mengevaluasi keamanan datanya, memang Undang-undanganya sendiri belum jadi, Insya Allah kami berharap Undang-undang perlindungan data pribadi dapat disahkan tahun ini atau tahun depan, ini hanya ada satu pasal yang mentok,” ucapnya.
Ia pun meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan datanya dan segera mengikuti vaksinasi, jika belum.
“Ini projek Pemerintah, infra-strukturnya sudah dilengkapi, kita percayakan data kita bakal di lindungi,” katanya.
Sementara itu, dalam rangka mendukung Pemerintah dalam menciptakan kekebalan kelompok atau herd Immunity, pihaknya menggelar vaksinasi untuk masyarakat di Kampus Widyatama.
“Ini vaksin pertama, targetnya buat 500 orang, karena saya ingin nanti semua yang di-vaksin itu mendapat sertifikat, supaya dapat akses ke Peduli Lindungi,” katanya.
“Saya berharap kalau kita semua sudah divaksin, Insya Allah sehat dan dengan kesehatan bisa membangun perekonomian kembali,” tambahnya.