HIPAKAD63.News | SENTANI,–
Kalimat sederhananya adalah, “habis banjir, terbitlah pabrik”. Sebuah gagasan solutif dari Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2019 – 2021, yang saat ini menjabat Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-Angkatan Darat (PPAD).
“Hari ini saya hadir ke pabrik sagu Sentani atas nama pribadi. Sebagai mantan Kepala BNPB. Alhamdulillah, bangunan sudah selesai dan mesin pun sudah siap beroperasi,” ujar Doni Monardo, Jumat (3/2/2023) di lokasi pabrik sagu Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Doni lalu mengilas balik waktu ke tanggal 16 Maret 2019, saat musibah banjir bandang menghantam Sentani. Bencana itu menewaskan 105 orang dan mengakibatkan 4.000 orang mengungsi. Sebagai Kepala BNPB, Doni Monardo hadir.
Kehadirannya sekaligus mengajak para peneliti melakukan kajian tentang faktor penyebab banjir. Diketahuilah, salah satu penyebab adalah masifnya alih fungsi lahan di pegunungan Cylops. Banyak pembukaan lahan hutan untuk dijadikan perkebunan dan pertanian.
“Akibatnya, fungsi resapan air tidak lagi maksimal. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu lama, terjadilah banjir bandang. Penduduk yang sedang lelap tidur, tidak menyadari datangnya musibah,” kenang Doni.
Di lokasi bencana Doni menyaksikan banyak pohon tumbang yang akarnya sudah tidak ada. Sebagian ia melihat kayu potongan. “Terjangan banjir bandang disertai material kayu itulah yang memperparah tingkat kerusakan pada bangunan rumah warga,” ujar mantan Dan Kopassus itu.