Lagi-Lagi Proyek Siluman, Diduga Ada Penyimpangan.

Redaksi

Hipakad63.news | Tanggamus –

Sepertinya ada unsur kesengajaan, karena sudah seringnya pemberitaan tentang Proyek yang dikerjakan oleh pihak ketiga atau rekanan yang tidak memasang Papan Proyek atau papan informasi. Ironis nya masih saja hal tersebut dilakukan, sebagaimana yang ditemukan oleh awak media hari ini di lokasi pekerjaan Pekon Kerta. Selasa 28/12/2021.

Pembangunan pekerjaan proyek yang seharusnya memasang Papan informasi proyek sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas serta keterbukaan informasi publik.karena hal tersebut merupakan syarat atau ketentuan yang harus dilakukan oleh pihak ketiga atau pemborong.hal itu disampaikan oleh ketua LPKNI Tanggamus yakni Bp Yuliar ketika beliau meninjau langsung lokasi pekerjaan proyek.

“Ya, sebenarnya transparan atau tidak serta sesuai juklak juknis atau tidaknya pekerjaan proyek itu awalnya di lihat dari papan proyek yang ada, Pelaksananya perusahaan apa, Volume berapa, masa kerja berapa hari, semuanya kan ada disitu, karena itu sudah menjadi bagian dari pekerjaan itu sendiri”ungkap yuliar.

Proyek Drainase yang sedang dalam pekerjaannya tersebut berada di Pekon kerta kecamatan Kota Agung timur.
Namun ketika ditanyakan kepada pekerja yang ada, beberapa pekerja menjawab dengan menyatakan tidak tahu apa-apa tentang papan informasi serta tidak tau ukuran dan volume.mereka hanya katakan kami cuma disuruh kerja oleh bang Johan.

” Kami ini hanya kerja di suruh bang Johan. Kami tidak tahu apa papan informasi ada atau tidak, volume dan ukurannya pun kami gak tau.”tiru yuliar.

Sementara dilihat dari pantauan bahwa pekerjaan proyek tersebut mengundang banyak pertanyaan, perihal pemasangan batu,dan banyak yang tambal sulam serta lantai tidak tidak sesuai spek.
Atas hasil temuan itu ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia(LPKNI) Tanggamus berharap agar pemerintah terkait segera menindaklanjuti hasil temuan tersebut.

Sampai dengan berita ini ditayangkan belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi. Karena kepala Pekon kerta pun belum bisa dihubungi.