200 Guru RA di Pangandaran ikuti Workshop Orientasi Teknis Prasiaga Anak Usia Dini

Redaksi

HIPAKAD63.News | PANGANDARAN.-

Sebanyak 200 guru Raudhatul Athfal (RA) di lingkungan Kantor kementerian Agama Kab. Kabupaten Pangandaran mengikuti kegiatan Orientasi Teknis Prasiaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Kegiatan yang mengusung tema Pra Siaga sebagai model penguatan pendidikan karakter kebangsaan, mencetak generasi unggul, berakhlak mulai untuk RA hebat bermartabat dihadiri Ketua PW IGRA Provinsi Jawa Barat, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Pangandaran, Ketua PD IGRA Kab. Pangandaran dan Gerakan Pramuka Kwarcab Pangandaran.

Ketua PW Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Provisni Jawa Barat, Hj. Cicih Nuraeni mengatakan, orientasi teknis Prasiaga subtansinya adalah pengenalan akan nilai-nilai kebangsaan, menciptakan anak yang memiliki karakter yang baik melalui pendidikan kepramukaan di satuan pendidikan anak usia dini.

Baca JugaIni Daftar Pemenang KSM Tingkat Kabupaten Pangandaran

“Tugas kita adalah mengantarkan mereka ke gerbang kebaikan, ke gerbang karakter sehingga disiplin kemandirian, cinta tanah air dan kasih sayang bisa mereka bawa menjadi karakter kebiasaan sehari-hari yang ujungnya sopan santun, tutur katanya, budi pekerti nya berakhlak mulia, bijaksana, Pancasialis itulah tujuan dari Prasiaga,” ungkap Cicih di Bumi Perkemahan Pangandaran Ahad (28/08/2022)

Ia menambahkan bahwa guna menciptakan karakter yang baik di dalam prespektif ajaran agama Islam manusia dituntut memiliki 4 karakter, yaitu hayyin, layyin, qarib dan sahl.

“Intinya berakhlak mulia dan bijaksana, kalau karakter itu sudah dimiliki dan sudah terpatri dari sanu bari kita dan sudah diamalkan, mereka akan melihat ketauladanan dari kita dan akan terpatri di mana pun mereka berada,” tambahnya.

Baca JugaKetua DPD AWP Pangandaran Siap Maju pada Pileg 2024

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah H. Nana Supriatna menegaskan pentingnya meletakan pondasi dan nilai yang kokoh dalam membentuk anak yang berkarakter sejak usia dini, termasuk nilai-nilai keagamaan dalam kondisi keberagaman Indonesia.
“Kementerian Agama prioritas utama pembangunannya adalah religiousity index dan moderasi beragama, jadi keberagamaan Indonesia perlu diperkenalkan, diajarkan kepada anak sejak usia dini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kwarcab Pramuka Kab. Pangandaran mengapresiasi atas terselenggaranya workshop Ortek Prasiaga, ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan pengetahuan dan mendorang para guru untuk menjadi pembina Prasiaga yang handal dan berdidikasi

“Mudah-mudahan kakak-kakak pembina yang yang luar bisa ini dapat menghantarkan adik-adik Prasiganya menjadi generasi penerus yang dipersiapkan untuk menjadi anggota Prasiaga yang tangguh berkarakter sehingga ketika memasuki golongan Siaga sudah memiliki karakter yang telah dibekali sejak Prasiaga,” kata Dian Nurhayati Andalan Bina Muda urusan Penggalang Kwarcab Pramuka Kab. Pangandaran.

Sementara Ketua PD IGRA Kab. Pangandaran H. Mimin Hoeriyah berharap seluruh peserta mengikuti kegiatan sampai tuntas, sehingga dapat menanamkan nilai-nilai karakter yang berhubungan dengan kepermukaan Prasiaga.

“Momentum ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, apa yang disampaikan oleh narasumber kita praktek kan nanti di lembaga nya masing-masing,”

Workshop orientasi teknis Prasiaga pendidikan anak usia dini dilingkungan kantor Kementerian Agama Kab. Pangandaran diikuti oleh dua orang guru perwakilan dari masing-masing lembaga.
(Humas Kemenag/HIPAKAD63.News)

Download aplikasi https://hipakad63.news untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://hipakad63.news
iOS: https://hipakad63.news