Obrolan PILKADA 2024 Kota Bekasi di Warkop

Redaksi
Penulis Oleh Drs.Achmad Zulnainni,S.H, M.Si. Mantan Pejabat Eselon II Pemkot Bekasi,Mantan Dirut PDAM Tirta Patriot, Ketua FKPPI 0906 Kota Bekasi, Dewan Pakar DPP Hipakad’63, dan Pengamat Kebijakan Publik. photo dok. Hipakad63.News
Penulis Oleh Drs.Achmad Zulnainni,S.H, M.Si. Mantan Pejabat Eselon II Pemkot Bekasi,Mantan Dirut PDAM Tirta Patriot, Ketua FKPPI 0906 Kota Bekasi, Dewan Pakar DPP Hipakad’63, dan Pengamat Kebijakan Publik. photo dok. Hipakad63.News

Politik sangat cair dan dinamis, bisa saja  PDI Perjuangan bergabung kembali dengan Partai Golkar dan partai koalisi 2018 vs PKS,  Gerindra dan Pkb sebagai poros pertama. Tentunya sangat berat utk mengalahkan calon petahana.

Alternatif berikut mungkin saja PKS berkoalisi dengan Golkar, PPP, dan lain lain sebagai poros 2. Atau karena Demokrat juga punya bakal calon walikota maka bisa saja bergabung dengan Gerindra, PKB, sebagai poros 3.

Ada beberapa pasangan yang mungkin bakal muncul di Pilkada Kota Bekasi 2024.

Nama baru yang muncul dan sudah digadang oleh Partai Demokrat beritanya cukup santer dilansir di beberapa media online yaitu sosok Brigadir Jenderal TNI (Purn) Kemal yang putra bekasi asli sudah tidak diragukan lagi kinerjanya, loyalitas, ketegasan dan  pengabdiannya.

Kemudian  Aan Suhanda  putra bekasi asli, ini merupakan pasangan yang potensial, sebagai mantan birokrat pengalaman pemerintahannya sangat mumpuni. Dan massa nya cukup banyak, karena dia masih ketua BKMB, keluarga besarnya banyak, dan kita semua tau bahwa dia sangat dekat dengan puluhan ormas di bekasi  yang pasti akan memberikan suaranya kepada bang Aan jika dia maju dalam Pilkada Kota Bekasi.

Idealnya menurut pandangan penulis, Brigjend TNI (Purn) Kemal berpasangan dengan Aan Suhanda, melalui koalisi PKS, Demokrat, PAN dan PKB, maka pasangan ini akan sangat berat untuk dikalahkan oleh pasangan lain.

Pasangan lainnya bisa saja Dr Tri Adhianto dan Ade Puspitasari. Atau Jendral Kemal & Ade P. Dan banyak kemungkinan bisa terjadi, paling tidak masyarakat tercerahkan melalui obrolan politik menjelang Pemilu Legeslatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpers) pada bulan Februari 2024 dan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur,Walikota dan Bupati pada bulan November 2024.

Tulisan ini merupakan hasil obrolan warung kopi, hasil sebenarnya nanti setelah pileg Februari 2024 selesai, yang mungkin  akan merubah konstelasi politik saat ini. Apalagi perolehan suara tinggi partai sangat mempengaruhi nilai jual jika ingin berkoalisi dengan partai-partai lain.