HPN 2023: Ekspedisi Geopark Kaldera Toba, Pers Turut Menjaga Warisan Dunia

Pada Juli 2020 Kaldera Toba ditetapkan sebagai Global Geopark oleh Dewan Eksekutif UNESCO lewat sidangnya yang ke-209 di Paris. Kaldera Toba berhasil masuk daftar 16 UNESCO Global Geopark baru setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.

Setelah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG), kini menjelang dua tahun setelahnya bagaimana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyiapkan rencana induk pengembangan Geopark Kaldera Toba sehingga perencanaan pengembangan di kawasan Geopark Kaldera Toba bisa terintegrasi satu sama lain?

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) bersama berbagai pihak lainnya, menyoroti hal ini dan telah merencanakan sebuah rangkaian kegiatan dalam rangka ikut menjaga Geopark Kaldera Toba sebagai warisan dunia.

SMSI adalah organisasi media-media siber terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota 2000 perusahaan media siber.

SMSI sejauh ini telah melakukan kegiatan di daerah-daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. SMSI telah melakukan berbagai program pemberdayaan para anggotanya melalui bimbingan teknis dan lain-lain.

SMSI melihat penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark telah memberikan kesempatan dan sekaligus juga tanggung jawab bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat setempat.

Penetapan ini dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Melalui pengembangan geo-pariwisata yang berkelanjutan, terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk promosi budaya, produk lokal, serta penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Pada saat yang sama, dengan adanya pengakuan dan perhatian dunia terhadap Kaldera Toba, pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban untuk meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari kawasan Kaldera Toba.

Exit mobile version