30 Guru Madrasah di Pangandaran Ikuti PDWK Pelatihan Penilaian Pembelajaran

Redaksi

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak para guru untuk menjadi teladan. Keteladanan menurutnya merupakan faktor penting yang harus dimiliki karena dapat membentuk aspek pengetahuan, moral, perilaku dan sikap bagi siswanya sehingga guru mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan perilaku siswa.

“Guru itu wajib digugu dan wajib ditiru. Salah satu budaya kerja yang harus ditanamkan oleh kita semua sebagai guru adalah keteladanan,” ujarnya.

“Ada peribahasa yang mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari. Jadi murid itu akan meniru apa-apa yang dilakukan guru, maka keteladanan yang luar biasa dan yang diharapkan untuk mencetak generasi-generasi yang akan datang supaya menjadi generasi gemilang adalah sandarannya tidak lain dan tidak bukan adalah guru,” sambungnya.

Sementara ketua pelaksana diklat, Asih Aryani mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan yang biasa diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Bandung di tahun 2023 tidak akan sebanyak di tahun 2022.

“Kemungkinan besar pertemuan PDWK ini pertemuan terakhir karena tahun depan diarahkan ke E-learning jadi bapak/ ibu dipaksa untuk selalu bertatap muka melalui dunia maya,” tuturnya.
Ia mengungkapkan dampak dari kebijakan baru Balai Diklat keagamaan Bandung menjadi badan moderasi beragama akan sedikit mempengaruhi terhadap fokus pelatihan.

“Jadi kalau untuk sementara ini fokus untuk pelatihan kepada bapak dan ibu guru di madrasah itu fokus yang kita garap di bidang pendidikan mungkin nanti fokusnya ke bidang moderasi sekalipun tetap ada hubungannya tetapi mungkin fokusnya sedikit berbeda,” imbuhnya.

Oleh karena itu ia mengajak seluruh peserta menggunakan kesempatan diklat ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin

“Jadikan kesempatan kali ini kita gunakan semaksimal mungkin, “tutupnya..(Hipakad63.News )

Download aplikasi https://hipakad63.news untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://hipakad63.news
iOS: https://hipakad63.news