Polisi Berhasil Menangkap Pelaku Penembakan Pos Polisi dan Dantim BAIS TNI di Aceh

Redaksi

hipakad63.news| Jakarta — Anggota Komisi Hukum dan Keamanan DPR RI M Nasir Djamil memberikan acungan jempol dan apresiasi kepada Kapolda Aceh yang telah berhasil menangkap pelaku penembakan Pos Polisi di Aceh Barat dan penembakan terhadap Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie.

Seperti yang diketahui, ada dua kejadian penembakan beruntun terhadap aparat keamanan di Aceh. Pos Polisi di Desa Manggi, Polsek Panton Reue, Aceh Barat, diberondong tembakan oleh orang tak dikenal pada Kamis (28/10/2021) dini hari, berselang esoknya Dantim Bais Kabupaten Pidie Kapten Inf Abdul Majid (53) menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK).

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Kapolda Aceh Irjen Polisi Ahmad Haydar ingin menjawab spekulasi yang berkembang soal insiden penembakan itu.

“Dengan ditangkapnya pelaku penembakan di dua tempat itu, maka spekulasi soal siapa pelaku dan motifnya telah dijawab oleh polisi. Saya acungkan jempol untuk Kapolda Aceh Ahmad Haydar dan jajarannya yang telah bekerja keras hingga dalam waktu yang tidak terlalu lama berhasil membekuk para pelakunya,” ujar Nasir Djamil kepada media, Minggu (31/10).

Menurut Nasir, penangkapan pelaku di dua tempat penembakan yang berbeda daerah itu sangat penting mengingat Aceh adalah daerah yang pernah bergolak. Sehingga tidak heran jika muncul spekulasi siapa pelakunya dan motif penembakan. Dikatakannya, sejumlah koleganya di DPR RI juga menanyakan sembari mengkuatirkan bahwa kasus itu akan berpotensi mengancam keamanan dan politik paska Aceh damai.

“Sejumlah anggota DPR RI menelepon saya dan menanyakan apakah kasus penembakan itu berpotensi mengancam perdamaian di Aceh?” ujar Nasir mengulang pertanyaan koleganya itu.

Kepada Kapolda Aceh, Ketua Forbes DPR RI dan DPD RI asal Aceh itu berharap agar kasus ini dibuka secara terang benderang sehingga masyarakat mengetahui apa sesungguhnya motif pelaku penembakan.

Nasir juga berharap dari dua pelaku dapat dikembangkan kasus ini sehingga publik juga dapat mengetahui apakah pelakunya tunggal atau tidak.

“Semoga kasus ini dapat secepatnya rampung di kepolisian dan dilanjutkan ke penuntut sehingga di persidangan dapat mengikuti dan mendengar apa dan mengapa pelaku melakukan penembakan. Saya menduga persidangan ini akan menarik karena melibatkan TNI dan Polri,” pungkas Nasir Djamil. (Bahal/Red)

Penulis: BhlEditor: Wish