Munali Pedagang Unggas Bertahan Masa Pandemi

Redaksi

“Di Pangandaran Nasib UMKM di Tengah Pandemi, Pedagang Unggas Dapat Bertahan Demi Dapur Tetap Ngebul”.

Hipakad63.news l PANGANDARAN –

Tahun 2020 dan 2021 ini barangkali adalah masa paling berat bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),salah satunya  pedagang Unggas yang bermodalkan keramba/keranjang di beberapa wilayah.

Bagaimana tidak, harga unggas ambrol/jatuh. UMKM di tengah pandemi, merajut asa tak kenal putus asa. Inilah nasib seorang pedagang unggas yang tinggal di Desa Karangpawitan, Kecamatan padaherang Kabupaten Pangandaran.

Bapak Munali menceritakan bahwa dirinya membuka usaha jual beli unggas ini lebih dari 10 tahun dengan keramba di atas motornya hingga saat masa pandemi sekarang ini.

“Dulu sebelum adanya Covid-19, usaha jual beli unggas cukup berkembang. Namun, setelah adanya masa pandemi ini nasib UMKM seperti memiliki kisah perjuangan tersendiri di tengah-tengah kehidupan sosial “ucapnya.

Terlebih, semua peluang usaha mengalami turun drastis akibat pandemi. Dampak ini tentu tidak hanya menyasar UMKM saja melainkan seluruh elemen masyarakat ikut merasakan dampaknya.

“Untuk penghasilan usaha jual beli unggas ini sendiri, per-harinya sebesar 100 ribu bersih bahkan bisa lebih, dan penghasilan selama sebulan bisa mencapai 3 juta hingga sampai 4 juta” tegasnya.

UMKM jual beli unggas yang jalankan oleh Bapak Munali ini cukup menjanjikan pada tahun sebelum pandemi hanya ber-modal sebesar Rp. 250.000, dengan perlahan-lahan atau seiring waktu UMKM jual beli unggas banyak diminati.

Dengan adanya Covid-19 ini UMKM tidak berkembang seperti dulu lagi dikarenakan daya beli masyarakat saat ini sedang menurun,”ungkap munali saat di temui dirumahnya. Minggu, 12/12/2021

Pendapatan UMKM Pak Munali sekarang ini turun hingga 50% sehingga usaha tersebut pendapatan tak menentu hanya cukup untuk kebutuhan dapur dan biaya anak anaknya.

“Sebelum pandemi banyak pesanan untuk jual dan beli bahkan melayani untuk hajatan,tetapi dengan adanya pandemi ini usaha kami sekarang hanya mampu bertahan untuk keluarga” keluhnya.

Kami berharap kepada pemerintah supaya ada koperasi simpan pinjam bagi pengusaha UMKM seperti saya, dan ada dari dinas terkait untuk mengadakan pelatihan pelatihan khusus terutama bagi pedagang kecil yang nasibnya tergantung dari usahanya,”pungkasnya ( Team/Hipakad’63.news)